Setelah obat-obatan kimia sintetis gagal memberikan hasil
yang diharapkan, obat-obatan herbal yang berbahan dasar alam mulai dilirik sebagai
alternatif penyembuhan penyakit. Dunia Barat menyerukan kembali ke alam dengan
slogan “Go Organics!”. Ada
juga yang menggunakan pengobatan dari Cina yang dibandrol TCM (Traditional
Chinese Medicine), berupa akupuntur, akupresur, herbal, dll. Secara nasional,
digalakkan program TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dengan menanam jahe, kunyit,
sereh, kumis kucing, dan tanaman obat tradisional lainnya.
Dalam dunia kedokteran Islam juga dikenal berbagai jenis
obat herbal berbahan dasar alami. Madu, misalnya. Madu memiliki tempat istimewa
sebagai obat, karena disebutkan khusus dalam al Qur’an. “Dari perut lebah itu
keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia” (QS An Nahl:69).
Selain madu, ada habbatussauda (biji hitam) yang dalam
hadits disebutkan sebagai penyembuh segala penyakit kecuali kematian. Selain
itu, ada kurma, zaitun, buah tin, susu unta, dan masih banyak lagi obat-obatan
herbal yang digunakan dalam kedokteran Islam.
Obat-obatan herbal memang sangat sesuai dengan fitrah
manusia. Pada dasarnya, Allah swt menciptakan manusia dari saripati tanah
sebagaimana disebutkan dalam al Qur’an “Dan sungguh Kami telah ciptakan manusia
dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk” (QS Al Hijr:26). Karena
sifatnya yang sama-sama alami (dari tanah), masuknya obat-obatan herbal ke
dalam tubuh tidak akan menimbulkan efek samping, malah langsung bersinergi
untuk melawan penyakit dan memperbaiki sistem imunitas tubuh.
Sedangkan masuknya obat-obatan kimia sintetik ke dalam tubuh
dianggap sebagai ”benda asing” yang memicu serangan balik dari sistem imunitas
tubuh dan semakin melemahkan kondisi kesehatan. Unsur-unsur penyusun obat kimia
sintetis juga tidak dapat diurai oleh sistem pencernaan dan pembuangan sehingga
menumpuk dalam tubuh sebagai toksin (zat beracun). Menumpuknya toksin dalam
waktu yang lama akan mengakibatkan munculnya penyakit yang berat dan sulit
disembuhkan.
Dalam memilih obat-obatan herbal tetap diperlukan
ketelitian, terutama dalam hal kehalalan dan kesucian produk. Pastikan
produsennya muslim yang mengerti benar halal haramnya suatu produk.
Baca juga: