Custom Search
Sabtu, 24 Desember 2011
GAYA HIDUP SEHAT RASULULLAH
Untuk memperoleh kebaikan memang diperlukan pengorbanan yang kadangkala kita anggap besar. Dalam hal kesehatan misalnya. Kalau kita mau sehat, sangat banyak yang harus kita korbankan. Dan bukan cuma uang, waktu dan tenaga, tapi juga kesungguhan dalam menahan diri. Olahraga, makanan yang sehat, dan disiplin dalam beraktivitas serta menjalankan diet. Namun di atas segalanya, yang terpenting adalah kemauan kita mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh Tuhan dan dibuktikan kebenarannya oleh rasul-Nya – seperti pemilik suatu barang mematuhi aturan penggunaan dan pemeliharaannya (manual book).
Dalam hal bangun dini hari umpamanya, sholat malam dan mandi sebelum subuh. Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.
Ikutilah apa yang telah dilakukan Rasulullah SAW, yang setiap subuh selalu mendapat asupan udara segar. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Biasanya orang yang memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun subuh, akan menjalani hari dengan penuh semangat dan optimisme. Berbeda dengan orang yang tidak bangun di subuh hari, biasanya lebih mudah terserang rasa malas untuk beraktivitas.
Untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya, pada pagi hari, Rasulullah SAW biasa menggunakan siwak. Diketahui secara klinis bahwa siwak mengandung flour yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi. Karena mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam menentukan kualitas makanan yang dikonsumsi. Apabila mulut dan gigi bermasalah, maka biasanya proses pencernaan awal makanan jadi terganggu dan tak sempurna. Sebab, makanan yang masuk ke lambung belum terlumat dengan baik alias masih kasar – yang akan membuat lambung jadi harus bekerja lebih keras untuk mencernanya, yang akibatnya proses pencernaan di lambung menjadi kurang sempurna pula.
Rasulullah SAW membuka menu sarapannya dengan air dingin yang dicampur dengan madu. Dalam Al Qur'an, madu disebutkan sebagai syifaa (obat). Pada dasarnya madu bisa menjadi obat atas berbagai penyakit. Madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, dan menyembuhkan sembelit, wasir, luka bakar, dan peradangan.
Menjelang siang, Rasulullah SAW biasa menyantap tujuh butir kurma ajwa (matang) sebagai penyempurna sarapan dan sekaligus mempersiapkan lambung untuk makan siang. Beliau pernah bersabda, "Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun." Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah SAW pada sebuah percobaan pembunuhan di perang Khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Sementara itu, Bisyir, ibu al Barra', salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut, akhirnya meninggal. Rasulullah SAW telah membuktikan bahwa beliau selamat dari racun tersebut karena tujuh butir kurma yang biasa beliau dikonsumsi.
Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi bersama makanan pokok seperti roti. Dan sudah pasti cukanya bukan cuka sintetis. Mungkin cuka kurma, yang memang berkhasiat sebagai obat, dan merupakan bahan makanan pribumi jazirah Arab. Perpaduan cuka dengan minyak zaitun ini, ternyata manfaatnya banyak sekali, di antaranya ialah mencegah lemah tulang, kepikunan, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol, dan melancarkan pencernaan.
Mengenai cuka ini, apabila tidak punya cuka kurma, rasanya bisa diganti dengan cuka apel atau cuka-cuka herbal lain yang sekarang banyak diproduksi – dan juga berkhasiat sebagai obat, seperti cuka madu, cuka rosella, cuka anggur, dan lain-lain. Yang penting, terbuat dari bahan alami. Karena bahan kimia selalu punya efek samping yang tidak baik bagi tubuh.
Pada malam hari, menu utama makan malam Rasulullah SAW adalah sayur- sayuran. Karena secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama dengan bahan makanan lain, yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit. Jadi, sebenarnya kita sudah diberi contoh mengenai ini sejak lama – namun kita lebih suka mengikuti kemauan sendiri dalam hal makan.
Setelah makan malam Rasulullah SAW tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan mudah dicerna. Caranya, antara lain dengan sholat. Rasulullah SAW bersabda: "Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah dan sholat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras."
Jadi, apabila kita sakit suatu hari, mudah-mudahan kita menjadi ingat apa saja yang pernah kita masukkan ke dalam perut kita. Supaya kita tahu, apakah makanan itu menjadi penunjang hidup kita atau malah penyakit?
sumber : tnol
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar