Custom Search

Jumat, 02 Desember 2011

JANGAN BEROBAT DENGAN YANG HARAM



“Sesungguhnya Allah SWT menurunkan penyakit dan obatnya. Dan Dia telah menurunkan obat untuk tiap-tiap penyakit. Maka berobatlah kalian, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram!” (Riwayat Abu Daud)

Allah SWT menurunkan penyakit sebagai ujian bagi umat-Nya. Allah SWT juga menjadikan sakit sebagai sarana penghapus dosa dan kesalahan manusia. Sebagai konsekuensi dari ujian tersebut, Allah SWT juga menurunkan penawar atau obat dari setiap penyakit yang diturunkan-Nya. Oleh karena itu, orang yang sakit dianjurkan untuk berikhtiar menyembuhkan penyakit dengan jalan berobat.

Tetapi, Allah SWT juga memberikan batasan dalam berobat, yaitu tidak berobat dengan sesuatu yang haram. Bahkan Rasulullah SAW memberi peringatan bahwa setiap daging yang tumbuh di dalam tubuh kita yang berasal dari barang haram, maka tempatnya adalah di neraka jahanam.

Kenyataannya, karena ingin cepat sembuh dan tidak tahan terhadap rasa sakit, sering kita mengabaikan kadar kehalalan obat yang kita konsumsi. Saat menerima resep dari dokter hampir tidak pernah kita bertanya, ”Dok, obat yang diresepkan ini apakah halal atau haram?”. Demikian juga saat ke apotik atau toko obat, kita tidak pernah menanyakan halal haramnya obat yang kita beli. Yang penting, cepat sembuh!

Padahal, di beberapa kemasan obat jelas-jelas tertera kandungan bahan yang diharamkan oleh Allah SWT. Contohnya, beberapa obat batuk mencantumkan dengan jelas bahwa obat tersebut mengandung alkohol yang tergolong khamr (bahan yang memabukkan) lebih dari 1%. Belum lagi cangkang kapsul yang sebagian besar terbuat dari bahan gelatin babi karena harganya murah. Bahkan di beberapa kemasan obat dan kosmetik tercantum mengandung plasenta.

Terus, bagaimana kita bisa tahu kadar kehalalan obat yang kita beli? Solusinya adalah dengan lebih peduli. Periksa dengan teliti kemasan obat sebelum membeli. Bila perlu, tanyakan pada dokter yang meresepkan atau petugas apotik yang melayani. Kalau meragukan, sebaiknya kita tunda dulu sampai tahu benar halal haramnya obat yang akan kita beli.

Yang perlu kita fahami, tujuan berobat dalam Islam bukan hanya semata-mata kesembuhan fisik. Tapi, lebih dari itu, bagaimana kita mengusahakan kesembuhan itu (ikhtiar). Sehingga saat kita sembuh, keridhoan Allah SWT beserta kita. Dan kalaupun penyakit kita tidak disembuhkan oleh Allah SWT, kita tetap dalam keridhoan-Nya. Jadi, obat tidak akan mampu menyembuhkan penyakit kita melainkan atas kehendak Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar