Custom Search
Sabtu, 17 Maret 2012
Food Combining & Pola Makan Rasulullah
Food Combining adalah metode pengaturan asupan makanan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh. Khususnya yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Dampak dari kombinasi makanan serasi adalah meminimalkan jumlah penumpukan sisa makanan dan metabolisme, sehingga fungsi pencernaan dan penyerapan zat makanan menjadi lancar. Dan pemakaian energi tubuh lebih efisien.
Food Combining mendorong terciptanya perilaku makan yang mengoptimalkan masukan dan penyerapan zat gizi dengan cara mengkonsumsi makanan yang serasi saja setiap kali makan. Selain itu, food combining juga mendayagunakan fungsi sistem pencernaan dengan cara menyesuaikan apa yang dimakan dengan kebutuhan asam basa dan siklus alamiah tubuh agar metabolisme tubuh seimbang.
Dengan pemahaman dasar Food Combining, sebenarnya bisa dilakukan diet tanpa harus tersiksa dengan rasa lapar. Food Combining memungkinkan seseorang mengubah berat badannya menjadi normal dengan tetap mengkonsumsi makanan seperti biasa. Hanya saja Food Combining ini harus dilakukan dengan pemahaman terhadap makanan dan sistem pencernaan.
Banyak bukti yang mendukung manfaat Food Combining. Namun, masih banyak ahli medis dan gizi yang menentang pola makan seperti ini. Alasannya adalah secara alamiah setiap makanan mengandung semua unsur gizi dan dicerna melalui saluran yang sama. Mereka berpendapat bahwa sistem pencernaan manusia mampu mencerna sekaligus sehingga metode memisah-misahkan makanan tertentu seperti food combining dianggap sebagai prilaku yang tidak masuk akal.
Jika kita mengkaji pola makan Rasulullah, sebenarnya Rasulullah telah menerapkan metode Food Combining. Karena Rasulullah mengkonsumsi hanya makanan tertentu pada waktu tertentu yang ternyata sangat sesuai dengan siklus pencernaan. Selain itu, berdasar riwayat Aisyah disebutkan bahwa Nabi tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika Nabi sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengna kurma, beliau tidak makan roti. Begitu juga bila Nabi makan dengan sup daging, beliau tidak akan memakan makanan lain selain gandum dan sup daging itu.
Rasulullah pun tidak memakan dua jenis makanan panas atau dingin secara bersamaan. Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam waktu bersamaan dan tidak langsung tidur setelah makan malam. Ikan dan daging merupakan sumber protein, sehingga tidak dianjurkan oleh Rasulullah untuk mengkonsumsinya pada waktu bersamaan. Begitupun menurut pakar Food Combining yang menyatakan bahwa kombinasi ikan dan daging kurang baik.
Food Combining merupakan pola makan sehat tertua di dunia. Berdasarkan manuskrip sejarah, ditemukan bahwa food combining sudah dilakukan oleh bangsa Esseni di Palestina sekitar 2000 tahun yang lampau. Mereka mengikuti ajaran taurat yang masih murni. Ajaran bangsa Esseni yang berhubungan dengan pola makan diantaranya, tidak menggabungkan roti dan daging pada waktu yang bersamaan, juga susu dan daging, tidak makan darah, bangkai dan daging binatang yang diharamkan (daging babi, ikan tanpa sirip/insang dan binatang melata). Serta tidak makan berlebihan.
Sekarang ini pola makan dengan metode food combining dipopulerkan kembali. Sebenarnya belasan abad sebelum itu Rasulullah pun telah menggunakan metode food combining.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar