Custom Search

Selasa, 17 April 2012

Fakta Pahit di Balik Manisnya Gula


Memiliki rasa manis, banyak diantara masyarakat yang begitu menyukai gula. Namun sebaiknya anda harus waspada ancaman di balik manisnya gula. Terlalu banyak mengkonsumsi gula dapat meningkatkan resiko terkena berbagai macam permasalahan kesehatan. Dan ancaman di balik manisnya gula dapat menimbulkan dampak yang cukup mengerikan.
 
Berbagai macam hal buruk tentang fakta mengenai bahaya gula untuk kesehatan mungkin sudah sering kita dengarkan sehari-hari. Tak sedikit orang yang telah mengenal gula sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan obesitas, diabetes, dan sejumlah ancaman kesehatan lainnya di dalam tubuh. Berikut ini mari kita ungkap lebih jelasnya satu persatu :

1. Meningkatkan risiko diabetes

Mengonsumsi minuman manis, seperti softdrink, minuman buah dan minuman olahraga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Hasil studi baru yang melibatkan lebih dari 310.000 pasien menyatakan orang yang minum 1-2 porsi makanan manis sehari mengalami peningkatan risiko diabetes tipe 2 sebesar 26 persen. Mengonsumsi minuman manis cenderung menyebabkan kenaikan berat badan, yang merupakan faktor risiko untuk diabetes. 

2. Diet tinggi glikemik dapat menyebabkan jerawat

Makanan tinggi glikemik, seperti karbohidrat olahan, minuman manis, dan bahkan buah-buahan tertentu dapat menyebabkan lonjakan besar dalam gula darah bila dimakan. Sedangkan makanan rendah glikemik, seperti gandum utuh akan dipecah menjadi gula lebih lambat. Sehingga jenis makanan tersebut tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Para peneliti menemukan orang yang diet rendah glikemik mengalami penurunan 50 persen pada jerawat. 

Sedangkan orang yang diet tinggi glikemik mengalami kenaikan 14 persen. Para peneliti berspekulasi bahwa resistensi insulin, umumnya terkait dengan makan diet tinggi glikemik mungkin menyebabkan peradangan dan produksi minyak penyebab jerawat.

3. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Mengkonsumsi makanan berlemak dalam jumlah berlebihan bukan satu-satunya yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Gula juga memainkan peran langsung pada kesehatan. Sebuah hasil studi menemukan orang yang mengonsumsi lebih dari 17,5 persen kalori dari gula sekitar 20-30 persen lebih mungkin untuk memiliki kadar trigliserida yang tinggi. 

Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Bila mengkonsumsi gula lebih dari yang dibutuhkan, maka kelebihan gula dalam bentuk trigliserida akan disimpan dalam sel lemak. Kadar trigliserida yang tinggi dan kadar HDL yang rendah berkontribusi terhadap aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan suatu kondisi pengerasan arteri yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan serangan jantung. 

4. Meningkatkan kemungkinan depresi

Mengkonsumsi gula dan karbohidrat secara berlebihan dapat meningkatkan suasana hati, namun memicu tubuh melepaskan hormon serotonin. Beberapa ahli percaya resistensi insulin mungkin memaksa pelepasan hormon stres kortisol dan GLP-1. Gangguan perilaku, pada umumnya dipengaruhi oleh jumlah gula yang dikonsumsi. Fluktuasi kadar gula darah mendorong metabolisme dan suasana hati.

5. Meningkatkan risiko Infeksi jamur

Peningkatan kadar gula tubuh dapat membantu fermentasi jamur. Infeksi jamur di mulut biasanya disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur Candida. Ketika gula darah sangat tinggi, kelebihan gula dalam air liur dan urine menyediakan tempat perkembangbiakan yang sempurna bagi jamur.

6. Meningkatkan risiko kanker

Hubungan antara gula dan kanker cukup menakutkan. Meskipun belum terbukti bahwa gula menyebabkan pertumbuhan kanker dalam tubuh secara langsung, namun obesitas dapat meningkatkan risiko mengembangkan sejumlah kanker. Sejumlah penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara konsumsi gula dan peningkatan risiko kanker. Wanita dengan kadar gula darah sangat tinggi jauh lebih mungkin untuk menderita kanker payudara.

7. Menyebabkan Obesitas

Obesitas terjadi akibat terlalu banyak asupan kalori. Banyak fakta yang menunjukkan jika orang kelebihan berat badan akibat banyak mengkonsumsi minuman bersoda dan makanan yang tinggi Indeks Glikemik seperti pada permen, makanan ringan, roti putih, dan sebagainya.

Efek dari makanan tinggi Indeks Glikemik dapat dikurangi dengan menambahkan protein dan lemak sehat. Misalnya mengoleskan selai kacang (protein dan lemak sehat) pada roti (pati, yang menjadi glukosa dalam tubuh) yang akan memperlambat penyerapan gula di tubuh Anda.

Jadi, yang harus Anda lakukan bukan hanya dengan menghindari konsumsi gula saja, tetapi juga pada total kalori yang Anda makan tiap hari. Ini penting karena obesitas artinya membuat Anda berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan lebih besar dari orang yang kurus.
 

Asupan gula harian yang ideal

 

Berdasarkan rekomendasi British Nutrition Foundation, batas maksimal asupan gula harian untuk orang dewasa normal adalah 90 gram atau tidak lebih dari setengah cangkir. Jumlah 90 gram gula tersebut sudah termasuk semua jenis gula, baik gula murni maupun gula buatan, juga yang berasal dari makanan atau minuman yang mengandung gula. Bila orang mengonsumsi gula melebihi asupan harian yang direkomendasikan, tubuh akan meningkatkan keluarnya kalsium melalui urine, menyebabkan karies gigi dan beberapa penyakit berat seperti diabetes dan komplikasinya seperti jantung.

Jika seseorang mengonsumsi gula lebih dari 100 gram, maka bisa menurunkan kemampuan sel darah putih untuk membunuh bakteri atau virus jahat dalam tubuh sebesar 40 persen. Sistem kekebalan tubuh akan mulai berkurang 30 menit setelah makanan dikonsumsi dan akan terus berkurang hingga selama 5 jam.
Jadi, mulailah dari sekarang untuk hidup lebih sehat dan fikirkan kembali apa yang anda masukkan kedalam mulut anda. Gula dapat mengakibatkan kecanduan. Untuk itu batasi semua makanan tinggi Indeks Glikemik seperti minuman bergula tinggi, snack manis, kentang, pasta, roti, pancake, dan sebagainya.

Beberapa fakta menarik ini semoga dapat memberikan wawasan baru dan untuk lebih berhati-hati dan mengatur kadar gula di dalam makanan agar terhindar dari resiko terkena penyakit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar